Menyoroti perkembangan kesenian tradisional di Kalimantan Barat, terasa belum mencapai hasil yang memadai. Artinya belum ada pemaksimalan fungsi dari pengembangan dan tidak adanya kejelasan tujuan. Rekonstruksi perkembangan kesenian tradisi belum memanfaatkan peluang beberapa segi mendasar, seperti pengembangan pelaku seni (seniman), pengembangan materi (kesenian yang diangkat), dan faktor pendukung (budaya yang berkaitan). tiga hal pokok ini perlu diperhatikan karena mempunyai hubungan yang bergayut dan saling melengkapi satu sama lainnya.
Pelaku kesenian identik dengan sebuah karya seni yang dihasilkan. Segenap curahan pemikiran (estetik intelektualistik), tenaga dan perlakukan terhadap seni (estetik behavior dalam kesenian), dan penjiwaan perlu mendapat perhatian, setidaknya memperhatikan kembali nilai-nilai budaya yang terkait. Seorang seniman tidak hanya menciptakan sesuatu kesenian yang begitu jadi dianggap sebagai materi yang siap saji. Perlu adanya peninjauan ulang dari segi artistik, audiens, dan konektivitas budaya dimana kesenian itu tumbuh dan berkembang, sehingga karya seni dapat membawa pesan estetik dan nilai budaya sesuai dengan latar belakang tradisi dan perkembangan zaman.
Aspek artistik merupakan keseluruhan dari elemen karya seni, baik itu nilai-nilai yang terkandung dalam karya berupa nilai budaya, dinamika, harmoni, ritme, tekstur, penjiwaan, pembawaan, dan penampilan secara keseluruhan, serta kesatuan dari keseluruhan elemen tersebut (unity). Disamping itu memperhatikan nilai-nilai yang berada diluar karya, seperti dekorasi panggung, pencahayaan (lighting), tata letak instrumentasi pementasan (peralatan dan aksesoris), tata rias dan busana. Beberapa hal ini perlu penggalian yang sesuai dengan materi yang akan ditampilkan dan hubungannya dengan budaya seni itu sendiri, agar tidak menghilangkan jejak tradisi yang diusung dalam sebuah karya seni. Hal-hal inilah yang perlu pendalaman dari beberapa pelaku kesenian untuk menumbuhkan sadar budaya dan tidak mengaburkan kesenian itu sendiri. mengangkat kesenian yang tanpa mengacu atau mempelajari budaya budaya ditakutkan akan mengaburkan budaya itu sendiri karena kesesatan persepsi tentang seni itu sendiri.
Pengembangan pelaku kesenian harus mengacu pada menumbuh kesadaran nilai dan kecintaan terhadap budaya, sehingga nantinya dapat menuangkan nilai budaya dan pesan kehidupan masyarakat pemilik kesenian tersebut. hal ini karena dalam kesenian tergambar budaya dimana kesenian itu hidup dan berkembang. Langkah-langkahnya dengan pemberian materi pelatihan, diskusi, seminar umum tentang seni, dan lain sebagainya. dari usaha ini harus dilanjutkan pada kerja nyata berupa pengembangan materi kesenian.
Pengembangan materi adalah usaha mengembangkan materi seni dalam lingkup pengembangan budaya yang bersangkutan. Pemberian pemahaman pengembangan budaya adalah mencoba untuk menuangkan budaya seni yang ada dengan melakukan modifikasi dengan tidak menghilangkan nunasa tradisi yang ada di dalamnya. Hal ini perlu diperhatikan untuk antisipasi pengembangan yang merusak dan mengaburkan nilai budaya itu sendiri. Saya yakin banyak sekali peluang perkembangan dengan mengusung motif tradisi dalam kesenian yang kita miliki, baik itu dalam musik, tari dan kesenian lainnya.
Pengembangan kesenian juga harus dapat memberikan pencerahan dalam kesenian itu sendiri dan dapat bermanfaat bagi kehidupan dan kelangsungan budaya berkaitan. Artinya pengembangan dapat sejalan dengan cita-cita luhur masyarakatnya dan memberikan kontribusi bagi kelangsungan adat istiadat dalam kehidupan bermasyarkat yang berkesinambungan. Melalui ini perkembangan seni dapat melihat tujuan yang jelas dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan budaya, sesuai dengan faktor pendukung budaya yang dimiliki.
Pengembangan faktor pendukung dalam seni dapat dilihat dari dua sisi, yaitu: 1. Budaya seni dimana seni itu hidup dan berkembang; 2. Kesatuan artistik seperti yang disebutkan sebelumnya. Mengusung budaya seni harus melihat kemana arah yang sesuai dengan pengembangan. Perlunya perlakuan pembenahan dan perbaikan ide pengembangan dapat mempersempit kebuntuan dalam proses pengembangan yang selama ini dilakukan. Artinya seni dan budaya saling berkaitan dan dapat saling mendukung untuk saling mengisi dan memperkaya khasanah kekayaan daerah. Seni itu bukan hanya diangkat dan dipertontonkan, namun juga harus dipelajari dan didokumentasikan secara tertulis dan audio visual. inilah yang menjadi warisan kekayaan seni dari budaya yang kita miliki.
Tulisan ini bukan sebuah kritik namun hanya sebuah pengingat bagi kita semua yang merasa benar dalam mengambangkan kesenian namun melupan budaya yang terkandung dalam kesenian itu sendiri. Tulisan ini juga bukan bertujuan untuk menggurui, namun lebih kepada memberikan masukan untuk menyikapi kebuntuan perkembangan kesenian di Kalimantan Barat. Lebih kurangnya adalah tugas kita bersama untuk memebenahi perkembanga kesenian itu sendiri, sehingga kesenian itu dapat berkembangan dengan membawa ciri khas budayanya masing-masing. disamping itu kesenian yang berkembanga dapat memeberikan manfaat bagi kelangsungan kehidupan dan budaya yang kita miliki. Sepatah kata yang saya tinggalkan "perkembangan kesenian bukan membuat kesenian baru, namun dapat mengembangan nilai tradisi dalam suasana baru".
TRANSLATER
tiga peluang perkembangan kesenian di kalimantan barat
Minggu, 29 Agustus 2010
Label:
seni budaya
0 komentar:
Posting Komentar